Can Your Empathy Endanger You?

Empaths are more than empathetic. Like an HSP–highly sensitive person–they’re highly attuned to stimuli and other people’s emotions and energy, usually to a degree considered transpersonal or…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Rumah untuk Beristirahat bagi Rakyat Indonesia

Jika Anda telah memiliki rumah, maka bersyukurlah, sekecil apapun rumah yang Anda miliki saat ini, Anda masih lebih beruntung daripada mereka yang tidak memiliki rumah atau masih mengontrak atau bahkan tidak punya tempat untuk berteduh sedikitpun.

Rumah dan tanpa bunga bank

Bagi Anda yang saat ini masih berjuang mengejar untuk mendapatkan rumah untuk beristirahat, maka tetaplah berjuang dan tetap optimis, di artikel ini Anda akan diajak merenungi tentang fakta dan kenyataan yang bisa membuat Anda bahagia, saja janji.

Begitupun untuk Anda yang saat ini sudah putus-asa…

Bagi Anda yang saat ini sudah berputus-asa dengan keadaan ekonomi yang serba kurang dan merasa untuk mendapatkan rumah adalah hal yang mustahil, artikel ini sangat cocok bagi Anda, apa alasannya?

Mari kita bahas bersama..

FAKTA SAAT INI

Pertama-tama mari kita melihat fakta yang tidak bisa kita hindari. Saat ini, harga tanah dan properti sangatlah mahal, apalagi jika berada di pusat kota atau didekat area perkotaan, katakanlah di Jakarta Pusat atau di tengah kota Bandung, harga properti dikedua lokasi tersebut bisa dikatakan tidak masuk akal bagi sebagian banyak orang, mengapa? Perbandingan pendapatan dan pengeluaran bulanan sangatlah jauh dari kata cukup untuk menabung.

Rumah yang seharusnya bisa semua orang dapatkan, pada kenyataan justru sulit untuk didapatkan dikarenakan nilai angka jual properti yang tidak tergapai.

Dari data tersebut, kita paham bahwa memang harga rumah sangatlah mahal, ratusan juta bahkan milyaran rupiah! Ini sangat menyakitkan bagi banyak orang dimana dengan gaji UMR sangatlah sulit untuk mendapatkan rumah idaman.

PERHITUNGAN FAKTA UNTUK MEMILIKI RUMAH

Saya anggap Anda sudah berkeluarga, karena biasanya jika seorang yang masing sendiri, mereka belum banyak yang berpikir untuk memiliki rumah, jadi kasus ini saya ambil dengan sudut pandang seorang keluarga dengan 1 anak.

Kontrakan petakan sederhana di Jakarta berada di sekitaran angka 1 juta/bulan (berdasarkan pengalaman ya), tambah biaya makan untuk 3 orang jadi 3 kali makan/hari = Anggap 15rb (sekali makan)x3/hari= 45K x 3 orang = 135 Ribu x 30 hari = 4,050..

Stop….

Kontrakan dan makan saja bisa berada diangka 4,050+ 1 juta = Kisaran 5 juta.

Bahkan tidak cukup untuk dana lain semisal bensin, biaya kedokter, jajan anak, sekolah anak, listrik, air, dana hiburan dan lain-lain.

Saya setuju bahwa biaya makan dan harga kontrakan bisa dikurangi, tapi saya yakin 100% sisa yang didapatpun hanya sedikit dan hanya cukup untuk biaya lain semisal transportasi, kesehatan, sekolah dan hiburan.

Apa solusinya..

SELAMAT DATANG di DUNIA DONGENG

Kata dunia dongeng ini terekam dengan kuat setelah saya mengikuti training PPA di Bandung. Begini intinya..

Kita sudah lelah dengan perhitungan dunia dan logika, untuk itu jika kita sudah lelah dengan perhitungan yang jauh dari kata sanggup untuk membeli rumah, maka kita cari jalan lain.

Pemilik semua properti didunia itu siapa? Tuhan, untuk itu mintalah kepada Dia.

Apakah saya bercanda? Tidak, saya buktinya..

Bagini, ada banyak impian dan 4 impian utama yang saya miliki dan semuanya mustahil jika saya bisa mendapatkannya dalam waktu cepat, ini karena rata-rata impian tersebut nilainya ratusan juta bahkan milyaran.

Tapi, dari 4 impian itu, 2 sudah saya dapatkan dengan cepat, bahkan 1 impian tersebut datang dan diberikan Tuhan dengan secepat kilat tanpa ribet.

Bagaimana caranya? Oke jika dengan perhitungan UMR tidaklah cukup, bagaimana dengan perhitungan Tuhan?

Saya muslim, saya telah diberitahu bahwa jika bersedekah 1 maka dibalas 10 kali atau 700 kali. Jadi bagi saya rumah seharga 500 juta bisa didapat dengan sedekah seharga 50 juta saja, untung besar!

Baiklah saya bantu anda untuk berhitung.

Contoh. Anda punya target ingin punya rumah disekitar Depok yang memiliki harga 500 juta, mengapa Depok? Supaya dekat dengan kantor di Jakarta Selatan tetapi tidak semahal harga rumah di Jakarta.

Dengan perhitungan manusia dan akal normal, anggap saja anda bisa mengumpulkan uang 2 juta perbulan sisa dari gaji.

Inilah sadisnya logika: 500,000,000 rupiah / 2 juta = 250 bulan = 20 Tahun lebih! dan belum ditambah bunga dan dosa bunga bank dan riba!

Dengan hitungan sedekah di Islam, jika memberi 1 = 10, maka 50 juta = 500 juta.

Anda cukup kejar 50 juta saja dengan sedekah.. intinya sedekah dengan 2 juta selama dua tahun bisa memberikan anda 50 juta seharga 500 juta untuk rumah idaman.

Jujur konsep ini tidak semua orang bisa menjalankannya, hanya orang-orang kaya saja yang sudah mempraktekannya (makanya mereka kaya, tahu caranya.. he)

But, saya sudah praktek dan sudah membuktikanya untuk beberapa impian besar, more than 2 times!

Apakah Anda sudah mulai tidak putus asa, apakah Anda mulai mendapatkan pencerahan? Ini bukan dongeng tapi nyata!

Sekarang terserah Anda, hanya tips dari saya..

Jika Anda mau praktek, jangan lupa untuk memberikan doa terbaik ketika berdoa setelah sedekah.

Sertakan alasan Anda ingin rumah semisal supaya istri bahagia, supaya orang tua bisa menginap dan bangga, supaya anak-anak bisa berteduh dari panas dan air hujan, supaya bisa mengaji dalam rumah yang damai, dan lain-lain.

Dan yang terpenting, rumah adalah tempat yang paling utama untuk beristirahat, jangan lupa doakan warga Indonesia yang lain supaya mereka juga bisa mendapatkan rumah yang “cukup baik” untuk keluarga mereka, tentu saja yang tanpa riba supaya berkah.

Kesimpulan..

Semua bisa punya rumah, bisa jika kita mau mencari jalan lain. Jangan lupa bersyukur, apalagi jika Anda sudah punya rumah atau masih mampu mengontrak. Bersyukur maka nikmatmu akan ditambah.

Mau praktek cara diatas? Buktikan atau silahkan hitung sisa UMR sampai harga properti semakin mustahil untuk di dapat.

Semoga semua rakyat Indonesia bisa mendapatkan rumah idaman dengan cara yang mudah dan berkah. Aamiin!

Add a comment

Related posts:

How to Pinky Promise in the Corporate World

Did you ever have an experience as a kid when you’d lock pinky fingers with another kid and that would be a symbolic gesture of a promise? If that promise was ever broken, it was like your whole…

How learning to code saved me.

I looked back at the thousand page aircraft requirements document I was reviewing. It was mind numbing tedious work. I had been a systems engineer for four years working on various projects for…

Growing Up Means Responsibility

In the Pangcah age class, they move up a class every 3 to 4 years, with young adult in the second class being the most laborious and in charge of all the labor works. Moving up to the third class…